Selasa, 12 Februari 2013

PETUNJUK NABI KETIKA BERPUASA RAMADHAN

MALAM LAILATUL QADAR

  Petunjuk puasa dari Nabi Muhammad SAW merupakan petunjuk yang paling sempurna, menepati maksud serta mudah  penerapannya ke dalam setiap jiwa. Adapun petunjuk puasa dari Rasulullah SAW diantaranya ialah:
1.       Meningkatkan dan memperbanyak amalan ibadah  baik yang wajib maupun yang sunnah.
2.      Memperbanyak sedekah dan membaca Al Qur’an Malaikat jibril senantiasa membacakan Al-Qur’an bagi beliau pada bulan Ramadhan.
3.       Memperbanyak berbuat kebaikan, shalat, berdzikir, i’tikaf dan beliau juga megkhususkan beberapa jenis ibadah pada bulan Ramadhan yang tidak beliau lakukan pada bulan-bulan lain.
4.       Nabi SAW menyegerakan untuk berbuka apabila masuk waktunya dan disunatkan dengan mendahulukan buah kurma atau air
5.       Nabi SAW menganjurkan untuk mengakhirkan sahur disamping untuk memberi semangat kepada para sahabat serta para umatnya untuk melakukan hal yang sama.
6.       Rasulullah SAW melarang orang yang berpuasa mengucapkan kata-kata yang keji atau caci maki.
7.       Jika beliau bermusafir pada bulan Ramadhan terkadang beliau meneruskan untuk berpuasa dan terkadang juga berbuka.
8.       Suatu ketika Nabi SAW dalam keadaan junub (selepas menggauli isterinya) ketika fajar, lalu segera mandi junub meski sudah terbit fajar dan tetap berpuasa pada siang hari.
9.       Rasulullah SAW juga membebaskan daripada qada’ puasa bagi siapa yang makan atau minum kerana lupa dan tidak sengaja.
10.   Dalam riwayat yang sahih disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersiwak atau menggosok gigi ketika berpuasa.
11.   Imam Ahmad juga pernah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menuangkan air di atas kepalanya dalam keadaan dirinya berpuasa.
12.  Ketika berpuasa Rasulullah juga pernah melakukan istinsyaq yaitu menyedot air ke dalam hidung kemudian mengeluarkannya kembali dan juga berkumur namun beliau melarang orang yang berpuasa untuk beristinsyaq yang berlebihan.

Petunjuk Nabi Dalam Melaksanakan Puasa Sunnah
1.       Beliau tidak pernah berpuasa selama satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan tidak pula berpuasa pada bulan tertentu yang lebih banyak dari bulan sya’ban.(HR. Bukhari dan Muslim)
2.         Beliau tidak pernah melewati bulan apapun kecuali berpuasa padanya.
3.       Beliau selalu menjaga puasa pada hari senin dan kamis. (HR. Tirmidzi dan yang lainnya dengan sanad  yang shahih)
4.       Beliau berpuasa selama 3 hari pada setiap bulan (HR. Abu Dawud dan Turmudzi dengan sanad yang hasan) tanpa menghiraukan pada bulan apakah ia melaksanakannya. (HR. Ahmad)
5.       Beliau tidak pernah meninggalkan puasa Assyura, puasa pada sepuluh hari pertama pada bulan dzulhijjah, puasa tiga hari pada setiap bulan dan dua raka’at dalam shalat fajar. (HR. Ahmad)
6.        Di antara petunjuk beliau adalah tidak berpuasa pada hari Arafah saat berada di Arafah.
7.  Terkadang beliau menghampiri keluarga beliau dan bertanya: “Apakah kalian mempunyai makanan?”. Jika mereka mengatakan: “Tidak ada”, maka beliau menjawab: “Saya akan berpuasa hari ini”. Maka beliau memulai niat puasa sunnah pada siang harinya. (HR. Muslim)
8.       Terkadang beliau berniat puasa sunnah lalu membatalkan puasanya. (HR. Muslim)
9.   Apabila beliau mengunjungi suatu kaum, maka beliau menyempurnakan puasanya dan tidak berbuka. (HR. Bukhari)
10.   Di antara petunjuk beliau adalah tidak senang mengkhususkan hari jum’at dengan berpuasa baik secara perbuatan dan anjuran perkataan. (HR. Bukhari dan Muslim)

       Untuk lebih jelasnya tentang blog ini silahkan baca disini

Senin, 11 Februari 2013

BERSEDEKAH PADA BULAN RAMADHAN

MALAM LAILATUL QADAR


Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas raldhiallahu 'anhuma, ia berkata :
"Nabi SAW  adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan kepadanya Al-Qur'an. Jibril menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan kepadanya Al-Qur'an. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika ditemui Jibril lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus.

Dan menurut riwayat Al-Baihaqi, dari Aisyah radhiallahu 'anha :
"Rasulullah SAW jika masuk bulan Ramadhan membebaskan setiap tawanan dan memberi setiap orang yang meminta.

Kedermawanan ialah sifat murah hati dan banyak memberi. Allah pun bersifat Maha Pemurah, Allah Ta'ala Maha Pemurah, kedermawanan-Nya berlipat ganda pada waktu-waktu tertentu seperti bulan Ramadhan. Dan Rasulullah SAW ialah manusia yang paling dermawan, juga paling mulia, paling berani dan amat sempurna didalam segala sifat yang terpuji. Kedermawanan beliau pada bulan Ramadhan berlipat ganda dibanding bulan-bulan yang lainnya, sebagaimana kemurahan Allah yang berlipat ganda pada bulan Ramadhan ini.

Pelajaran yang dapat diambil dari berlipat gandanya kedermawanan Nabi SAW  pada bulan Ramadhan ialah:
Bahwa kesempatan ini amat berharga dan melipat gandakan amal kebaikan.
Membantu orang-orang yang berpuasa dan berdzikir untuk senantiasa taat agar memperoleh pahala seperti pahala mereka sebagaimana siapa yang membekali orang yang berperang maka ia akan memperoleh seperti pahala orang yang berperang, dan siapa yang menanggung dengan baik keluarga orang yang berperang maka ia akan memperoleh juga seperti pahala orang yang berperang. Dinyatakan dalam hadits Zaid bin Khalid dari Nabi SAW  beliau bersabda:
"Barangsiapa memberi makan kepada orang yang berpuasa maka baginya seperti pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun dari pahalanya. " (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).

Bulan Ramadhan ialah saat Allah berderma kepada para hamba-Nya dengan rahmat, ampunan dan pembebasan dari api Neraka, terutama pada Lailatul Qadar Allah SWT melimpahkan kasih-Nya kepada para hamba-Nya yang bersifat kasih, maka barangsiapa yang berderma kepada para hamba Allah niscaya Allah Maha Pemurah kepadanya dengan anugerah dan kebaikan. Balasan itu adalah sejenis dengan amal perbuatan.

Puasa dan sedekah bila dikerjakan bersama-sama termasuk sebab masuk Surga. Dinyatakan dalam hadits Ali radhiallahu 'anhu, bahwa Nabi SAW bersabda:
"Sungguh di Surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luamya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. " Maka berdirilah kepada beliau seorang Arab Badui seraya berkata: Untuk siapakah ruangan-ruangan itu wahai Rasulullah? jawab beliau: "Untuk siapa saja yang berkata baik, memberi makan, selalu berpuasa dan shalat malam ketika orang-orang dalam keadaan tidur. " (HR. At-Tirmidzi dan Abu Isa berkata, hadits ini gharib)

Puasa dan sedekah bila dikerjakan bersama-sama lebih dapat menghapuskan dosa-dosa dan menjauhkan dari api Neraka Jahannam, terutama jika ditambah lagi dengan shalat malam. Dinyatakan dalam sebuah hadits bahwa Nabi SAW bersabda:
"Puasa itu merupakan perisai bagi seseorang dari api Neraka, sebagaimana perisai dalam peperangan”. (Hadits riwayat Ahmad, An-Nasa'i dan Ibnu Majah dari Ustman bin Abil-'Ash; juga diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya serta dinyatakan shahih oleh Hakim dan disetujui Adz-Dzahabi.) Hadits riwayat Ahmad dengan isnad hasan dan Al-Baihaqi.

Dalam puasa, tentu terdapat kekeliruan dan juga kekurangan. Dan puasa dapat menghapuskan dosa-dosa dengan syarat untuk menjaga diri dari apa yang mesti dijaga. Kebanyakan puasa yang dilakukan oleh banyak orang yaitu tidak terpenuhi dalam puasanya yang berupa penjagaan yang semestinya. Dan dengan sedekah kekurangan dan kekeliruan yang terjadi bisa terlengkapi. Karena itu pada akhir Ramadhan, diwajibkan membayar zakat fitrah untuk mensucikan orang yang berpuasa dari perkataan yang kotor dan perbuatan keji.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad SAW, segenap keluarga dan para sahabatnya. Amiiieennn

Untuk lebih jelasnya tentang blog ini silahkan baca disini

PUASA YANG SEMPURNA

MALAM LAILATUL QADAR


Didunia ini memang tiada yang sempurna dan tidak akan pernah ada karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Namun ada baiknya jika kita mencoba memperbaiki cara kita untuk menjalankan ibadah puasa dari sebelumnya supaya tujuan ibadah puasa kita untuk mendapat ketaqwaaan dan ridlo Allah bisa tercapai. Adapun beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencapai puasa yang sempurna  diantaranya ialah:

1.       Makanlah sahur, sehingga membantu kekuatan fisikmu selama berpuasa. Rasulullah SAW bersabda "Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah. " HR.'Al-Bukhari dan Muslim). Dan akan lebih utama jika makan sahur itu diakhirkan waktunya, sehingga mengurangi rasa lapar dan haus.
2.       Segeralah berbuka jika matahari benar-benar telah tenggelam. Rasulullah SAW bersabda "Manusia senantiasa dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan   sahur . " (HR. Al-Bukhari, Muslim dan At-Tirmidz)
3.       Usahakan mandi dari hadats besar sebelum terbit fajar, agar bisa melakukan ibadah dalam keadaan suci.
4.       Manfaatkan bulan Ramadhan dengan sesuatu yang terbaik  yang pernah diturunkan didalamnya, yaitu dengan banyak membaca Al-Qur'anul Karim.
5.       Jagalah lisanmu dari berdusta, menggunjing, mengadu domba, mengolok-olok serta perkataan mengada-ada. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
a.       "Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum." (HR. Al-Bukhari)
b.      Hendaknya puasa tidak membuatmu keluar dari kebiasaan. Misalnya cepat marah dan emosi hanya karena sebab sepele, dengan dalih bahwa engkau sedang puasa. Sebaliknya, mestinya puasa membuat jiwamu tenang, tidak emosional. Dan jika Anda diuji dengan seorang yang jahil atau pengumpat, jangan Anda hadapi dia dengan perbuatan serupa. Nasihati dan tolaklah dengan cara yang lebih baik. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
c.       "Puasa adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kamu berpuasa, hendaknya ia tidak berkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata 'Sesungguhnya aku sedang puasa" (HR. Al- Bukhari, Muslim dan para penulis kitab Sunan)
d.      Ucapan itu dimaksudkan supaya ia menahan diri dan tidak melayani orang yang mengumpatnya Di samping, juga mengingatkan agar ia menolak melakukan penghinaan dan caci-maki.
6.       Hendaknya setelah  berpuasa dengan membawa taqwa kepada Allah, takut dan bersyukur pada-   Nya, serta senantiasa istiqamah dalam agama-Nya. Dan buah paling utama dari puasa ialah taqwa karena Allah berfirman “Supaya kamu bertaqwa.”(Al-Baqarah:183)                                         
7.   Jagalah dirimu dari berbagai syahwat (keinginan), bahkan meskipun halal bagimu. Hal itu agar tujuan puasa tercapai, dan mematahkan nafsu dari keinginan. Jabir bin Abdillah radhiallahu 'anhu berkata :
8.    Jika kamu berpuasa, hendaknya berpuasa pula pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa-dosa, tinggalkan menyakiti tetangga, dan hendaknya kamu senantiasa bersikap tenang pada hari kama berpuasa jangan pula kamu jadikan hari berbukamu sama dengan hari kamu berpuasa."
9.     Perbanyaklah bersedekah dan berbuat kebaikan. Dan hendaknya kamu lebih baik dan lebih banyak berbuat kebaikan kepada keluargamu dibandingkan pada selain bulan Ramadhan. Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan ketika bulan Ramadhan.
10. Ucapkanlah bismillah ketika kamu berbuka seraya berdo'a :"Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dan atas rizki-Mu aku berbuka. Ya Allah terimalah daripadaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui .

            Untuk lebih jelasnya tentang blog ini silahkan baca disini